Petualangan di Alahan Panjang

............................................................

Hijau itu Asri

Potret sebuah kehijauan saat dalam perjalanan di kampung halaman.

Kawah Gunung Sitinjau

Disini terdapat sebuah legenda, Legenda tentang Bujang Sambilan

Sungai Janiah dari Bukik Tanjua

Hamparan sebuah Keindahan Kampung Halaman

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Welcome to our website. Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum dolor.

Lorem ipsum eu usu assum liberavisse, ut munere praesent complectitur mea. Sit an option maiorum principes. Ne per probo magna idque, est veniam exerci appareat no. Sit at amet propriae intellegebat, natum iusto forensibus duo ut. Pro hinc aperiri fabulas ut, probo tractatos euripidis an vis, ignota oblique.

Ad ius munere soluta deterruisset, quot veri id vim, te vel bonorum ornatus persequeris. Maecenas ornare tortor. Donec sed tellus eget sapien fringilla nonummy. Mauris a ante. Suspendisse quam sem, consequat at, commodo vitae, feugiat in, nunc. Morbi imperdiet augue quis tellus.

Wednesday 19 February 2014

MENIKAH itu....


Tolak Ukur MENIKAH itu bukan dilihat dari Sebanding atau Tidak, tapi dari Seiman atau tidak.
MENIKAH itu Bukan tentang KESIAPAN tapi tentang KEBERANIAN memPERTANGGUNGJAWABkan akad dihadapan Allah.

MENIKAH itu seperti BERENANG, Gak Cukup Teori tuk kuasai. Mencebur kedalamnyalah yg akan Mengajarkan kita untuk tidak tenggelam dalam Kehidupan

MENIKAH itu bukan semata-mata tentang CINTA & RASA, tapi tentang KEIMANAN & KESETIAAN pada ajaran & anjuran Tuhan.

MENIKAH itu = menyusun PUZLE Kehidupan, Sering Butuh Pihak Ketiga tuk "klop"kan 'PUZLE' dalam sebuah PERJODOHAN.

MENIKAH itu BUKAN tentang RASA. PERCAYA aja deeeh Soal Rasa hanya MIE SEDAP yg tak pernah BOHONG..heheehe..

MENIKAH itu memang MENAKUTkan bagi Para JOMBLO.. Tapi PERCAYAlah jadi JOMBLO Abadi itu apalagi PACARAN Lebih MENAKUTkan MEMILUkan + MEMALUkan..

MENIKAH itu seperti minum TEH BOTOL.. Apapun Masalah si JOMBLO Menikahlah SOLUSInya...

MENIKAH itu mengKAYAkan.. Bila KEUANGAN jadi alasan menunda Nikah, maka gak ada alasan tuk dia jadi KAYA..

MENIKAH itu seperti makan SOSIS... Bisa dilakukan oleh siapapun, dlm kondisi apapun.. Yang penting SO NICE Niat & Tujuannya..

MENIKAH itu MUDAH karena Allah itu Maha Memudahkan... Kecuali kita sendiri yg MEMPERSULIT dgn Alasan BERBELIT-BELIT kayak si PELIT


dikutip dari : FB Pesantren Terpadu Serambi Mekah 
gambar : syaamilquran.com 

Tuesday 18 February 2014

Padusi

Bak kato rang tuo kito koeh,
Jikok awak ingin manjadi pemimpin Perempuan, 

Mako Pahami bana nan ka di pimpin,corak tabiat jo parangai watak karakter rang padusi.
Tarlabiah dahulu ketahuilah tentang
riwayat kejadian asal muasal samulonyo perempuan, bahwa dikala
maso saisuak sangkek Adam surang diri mauni Taman Firdaus,
sadang nan lamak-lamak lalok Tuhan
patahkan tulang rusuaknyo bagian
nan kida paliang bawah, mako
terjadilah Hawa. Baitu Tuhan
manarangkan didalam Qur'an.
Sacaro filosofi kejiwaan,sifat-sifat
padusi indak jauah barubahnyo jo sifat asal kajadian.
Tulang rusuak
itu panjangnyo sajangka labiah
lebarnyo sajari kurang bangunanyo
bungkuak salayang,
diluruihkan raso tak mungkin
dibengkokkan bapantang patah,
lunak-lunak kareh malantiang,
sabantuak busur induak panah.
Itulah isyarat klisenyo baoan watak perampuan.
Inyo kareh tapi mahayuak bak per, inyo pendek tapi
lajangnyo jauah malayang, inyo
egois , inyo manjo, cengeng , paraso
hati , ingin dilinduangi.
Mangko kok lai bapakai sifat sabar
malakok jo kasiah sayang pahami caro manjinak'i mako dibaliak nan lamah lambuik
tasimpan daya kekuatan labiah bak bom jo mariam Tiang dek awak manembakkan...
Itu senyeh,
Lai ngarati sanak ndak?
Hehehehe.

Cinta

Cinta itu bentuknya seperti mie goreng yang dimasak selama 12 jam
truz diamkan selama 2 hari, ditambah cabe 1 kilo,
plus saus tomat cukup setengah botol,tambah garam 4 sendok,
gula 5 sendok itu kalo lu suka manis,
kasi cuka sama asam jawa secukupnya aja..
trus aduk tu semua,
di remas-remas klo dah lunak masukin ke cetakan
sesuai dengan cetakan yang ada di hati lu....

Klo soal rasa, coba aja sendiri...
Yang pasti ada manisnya sih apalagi klo baru pertama nyoba..
trus pedas sampai muka loe merah
dan mulut loe hampir berasap klo cinta mulai bertingkah..
asin yah kalo ternyata ada cinta lain yang hadir..
dan yang harus loe rasain yang terakhir nih... pahit..
kalau cinta loe ternyata dah hangus..
Wah ini yang paling indah dari cinta nih..
Janga sampai gak nyoba yang ketiga,
kalau loe belum pernah ngerasain yang ke tiga
it's mean that it's not a love...
Dan kalau dibandingkan dengan pergedel buatan mama loe sih,
gw gak tau... Tapi gw yakin pasti enak asal loe jangan ikutan buatnya.."

New Love Theory

Message: Bukankah ending dari love story itu cuma dua:

1. and they live happy together ever after....
dan mereka hidup bahagia selamanya....

kalo ini kisah cinta yang berakhir bahagia seperti akhir kisah cinta yang ada di dongeng2
tapi bukankah cerita dongeng juga terinspirasi dari kisah hidup manusia, ataupun keinginan n mimpi umat manusia

2.cinta yang berakhir duka,salah paham,ataupun yang tak terungkap dan akhirnya salah seorang pasangannya pergi
 dahulu ke suatu tempat namun beberapa tahun kemudian mereka bertemu lagi di suatu tempat n tentunya
 after that mereka melanjutkan kisah cinta mereka yang tertunda n ujung2nya mereka hidup bersama n
 kisah cinta mereka pun berakhir bahagia sampe menikah n menjadi kakek2 n nenek2


kalo yang ini seperti drama korea lah...

So, bagaimana apabila pasangan nya tersebut tidak datang kembali, ataupun sudah hidup dengan orang lain???????

kalo itu yang terjadi, menurutku seh itu bukan kisah cinta
karena bagiku kisah cinta itu selalu berakhir bahagia kecuali mmg maut yang memisahkan
dan afgan pun berkata: yang ku tau cinta itu indah


By : Septi Mayang Sari

Berbahagialah dengan Hal yang Sederhana

"Setiap yang sederhana itu indah tetapi tidak semua yang indah itu sederhana".
Kata Mutiara ini akan menjadi inspirasi penulis untuk menggambarkan bahwa rahasia kebahagiaan itu sangat sederhana yaitu kesederhanaan (baca: Merasa cukup dengan...... ), lho kok kesederhanaan, Mengapa? Ada apa dengan kesederhanaan? Mari kita bahas;

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain, sebab, hidup bagaikan lukisan, untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuahgudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan, dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.

Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang, namun air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati, memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim. Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku". Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu.

Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalam an hidup. Hatilaksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, dan masa depannya dengan harapan.

Berbahagialah dengan hal-hal yang sederhana dan nikmatilah kesederhanaan itu.


*Kutipan

Susahnya Cara Membahagiakan Wanita


Jika dikatakan cantik dikira menggoda,
Jika dibilang jelek di sangka menghina
Bila dibilang lemah dia protes,
Bila dibilang perkasa dia nangis

Yeah terang aja dibilang menggoda karena memang cantik
jelek??? ya iyalah menghina, karana ternyata tu cewek emang jelek, dah gigi dikawat, kacamata gede, rambut keriting..
Terang aja protes dibilang lemah, karena ternyata dia sangat kuat, coba aja izinkan dia nonjok muka loe, gw jamin 3 hari loe gak balan berani ke kampus..
Yah dibilang perkasa, siapa sih yang mau..cewek tuh maunya dibilang sexy...

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Haha, itu tandanya cewek yang kayak gini pinter..kalau ada cewek yang mau mNJt genteng..wak goblok amat

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel, egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)
Yang ini bener tuh cowok gak punya perasaan, cewek kan kakinya kecil, syukur-syukur masih bisa nyanga tubuh, ya mana kuat kalau berdiri lam...Emang cowok yang kakinya segede gajah Laughing buat yang gemuk maksud gw..

Maunya emansipasi, sono narik becak
(sambil ngomel, baikan gw jualan pecal dah)
Klo gw mah.. dua-duanya ogah ah...

Maunya emansipasi, disuruh angkat beras, muka masam
(sambil ngomel, cowo apa ne.. dah tau beban gw berat (2 mountains) masi disuruh angkat beginian)
Yah terang aja masak bawa beras seh..coba kalau loe suruh tu cewek bawa duit ato habis shoping..bawa beban segunung pun di bakalan sanggup tuh Rolling Eyes

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya,
tapi kenapa ya... lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Nah, masak ini aja loe gak ngerti... kalau ada cewek yang ngomong kayak gini, tu artinya..dia cewek baik tuh..sayang dan hormat sama ibunya meski sebenarnya dia lebih suka yang lain tapi tetep aja ibunya yang terbaik

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah...
Bila di ajari mukanya merah,
Bila di sanjung mukanya merah,
Jika marah mukanya merah,
Kok sama semua? bingung !!

Nah yang ini loe harus waspada...
Pastiin dulu kosmetik yang dipakai cewek tu bener..jangan2 iritasi lagi...
Atau dia lagi demam, atau salah minum obat , atau make up nya menor kali...Yah..payah banget sih..kok suka yang menor gitu..

Di tanya ya atau tidak, jawabnya : diam
Ditanya tidak atau ya, jawabnya : diam
Ditanya ya atau ya, jawabnya : diam
Ditanya tidak atau tidak, jawabnya : diam
Ketika didiamkan malah marah (repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya)

ini juga gawat neh.. jangan-jangan gadis idaman loe bisu??? atau gak bisa denger... yah Laughing
Tapi loe harus gentle dong, apa pun keadaannya jangan pernah berpaling

Di bilang ceriwis marah,
Dibilang berisik ngambek,
Dibilang banyak mulut tersinggung,
Tapi kalau dibilang Supel wadow seneng banget... padahal sama saja maksudnya
Yah..kalau yang ini, e loe nya yang aneh nih...masak semua diatas tu maksudnya sama sih??? Rolling Eyes
Dibilang gemuk engga senang padahal maksud kita sehat gitu lho,
Dibilang kurus malah senang padahal maksud kita "kenapa elo jadi begini !!!!"

Yang ini memang tu cewek aneh nih.. padahal cewek gemukan jarang..artinya langka dan unik..kok dia gak suka yah???

Yah wanita memang bikin bingung..tau tuh kenapa..kayak cowok ngarep banget ma dia.... Smile
Itulah WANITA, makin kita bingung makin senang dia...


gambar : titintitan.wordpress.com

TUJUAN HIDUP

Untuk memberi jawaban kepada seseorang tentang tujuan hidup tidaklah mudah, ia juga tidak dapat diberikan dalam beberapa kata atau kalimat saja, karena kalaulah hal itu dilakukan, maka yang kebanyakan terjadi justru ketidakpahaman atau ketidakjelasan makna karena tidak ada suatu penjelasan yang melatari jawaban atas pertanyaan tersebut.
Pertanyaan tentang tujuan hidup pun tidak bisa dijawab dan dijelaskan secara parsial, tetapi harus dengan komprehensif/integral, agar tujuan dari jawaban itu sendiri, yaitu kepuasan, bisa didapatkan oleh si penanya.
Sebenarnya, tujuan hidup itu sendiri adalah suatu bagian dari simpul utama pertanyaan semua manusia, dimana jika simpul ini diuraikan maka terurailah semua simpul-simpul cabang (simpul cabang adalah pertanyaan derivatif dari simpul utama tersebut). Simpul utama tersebut sering di-intepretasikan dengan pertanyaan sebagai berikut: darimana hidup ini berasal?, apa tujuan kita hidup?, lalu akan kemana setelah hidup? dan seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwa pertanyaan ini tidak bisa dijawab secara parsial, karena jawaban dari ketiganya barulah memberikan pemahaman yang total (menyeluruh) yang akan melahirkan sebuah pandangan hidup (way of life/ideology) yang nantinya akan digunakan sebagai landasan berfikir dalam memahami suatu realitas di dunia.

darimana hidup ini berasal?

Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap manusia yang berakal dan mau menggunakanya pasti akan menanyakan asal dari dirinya (hidupnya) karena, seperti yang kita lihat di dunia ini, bahwa sesuatu pasti ada asalnya (awalnya). Buku dibuat di percetakan, komputer dirakit di pabriknya, ayam dari telur, dst. Yang jelas, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang “langsung ada” atau “terjadi dengan sendirinya”, benda-benda tersebut pasti mempunyai pencipta, termasuk pula kita. Sehingga adanya Sang Pencipta (The Creator) yang menciptakan manusia tidak dapat kita sangkal, atau Sang Pencipta tersebut harus ada (wajib adanya). Bukti lain yang menunjukkan bahwa kita diciptakan (bukan ada dengan sendirinya menurut teori evolusi Darwin) adalah sangat sempurna sekalinya semua hal yang ada pada manusia, contoh paling gampang adalah sampai detik ini pun para ilmuwan tidak dapat mnjelaskan bagaimana sel-sel pembuluh darah yang terpecah-pecah dapat membentuk pembuluh darah  dengan rapinya. Contoh lain adalah, sampai sekarang pun para evolusionis belum bisa menjelaskan hipotesis  “generatio spontanea” mereka secara ilmiah.
Sehingga kesimpulanya adalah kita (manusia) adalah makhluk (creatures) yang tentunya membutuhkan Sang Pencipta (The Creator) untuk menciptakan kita.

apa tujuan kita hidup?

Pertanyaan lanjutan dari hal diatas adalah untuk apa sang pencipta menciptakan kita? apakah hanya untuk iseng? untuk bermain-main? supaya ramai? atau untuk apa? tentunya sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan akal kita yang terbatas. Tetapi suatu hal yang dapat kita ketahui secara pasti adalah: Sang Pencipta yang menciptakan kitalah yang tahu secara pasti apa tujuan kita diciptakan/tujuan hidup kita!
Seperti yang kita ketahui, dalam melakukan segala sesuatu kita butuh standar (tolak ukur). Analoginya, suatu pabrik motor dalam menjual motor pasti menyediakan suatu manual instructions bagi penggunanya, pun begitu halnya bila kita membeli sebuah kalkulator, kita pasti diberikan buku petunjuk penggunaan, bagaimana cara menggunakan, merawat, memperbaiki barang yang kita beli tersebut. Begitu pula manusia, Sang Pencipta selalu menyediakan suatu standar bagi manusia, dimana standar inilah yang harus diterapkan jika ia ingin mendapatkan suatu kebaikan, dan standar yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya itu juga akan berisi dan menjelaskan tentang tujuan hidup apa yang paling tepat untuk ciptaan-Nya, karena yang paling tahu tentang manusia tidak lain dan tidak bukan adalah Penciptanya.
Masalahnya sekarang, standar manakah yang harus dipilih? banyak pemikir/filsuf yang menawarkan standar hidup, ada banyak pula agama yang masing-masing mengklaim bahwa merekalah yang memiliki standar (aturan) yang diturunkan dari Sang Pencipta. Di satu sisi, mereka (agama-agama) sama-sama mengklaim mendapatkan standar dari Sang Pencipta, di sisi lain ajaran-ajaran mereka banyak yang bertentangan, lantas bagaimana?
Bila kita dihadapkan pada  beberapa pilihan maka ada 2 kemungkinan diantara pilihan-pilihan tersebut, yaitu:
1.      Salah satu diantara pilihan-pilihan itu ada yang benar
2.      Semuanya salah
Yang pasti, tidak mungkin ada kemungkinan bahwa semua pilihan adalah benar, karena kebenaran hanya ada satu, bila yang satu benar, yang lain pasti salah. Yang jelas, satu kebenaran dari banyaknya pilihan bukanlah alasan bagi seseorang untuk bersikap pesimis mengambil langkah aman (safe step) (ex: daripada dapat pilihan yang salah, lebih baik netral saja)
Karena itu pilihan kita haruslah pada standar yang tepat, apa ciri-ciri standar yang tepat? Untuk menentukan ciri standar yang tepat, lebih baik kita ber-analogi lagi. Mengapa cm (centimeter) dipakai sebagai standar dunia? jawabnya adalah karena:
1.     dipakai secara universal/disetujui sebagai unit pengukuran
2.     cocok untuk mengukur benda-benda yang ada disekeliling manusia
3.     tetap dan tidak berubah-ubah
4.     lebih teliti daripada pengukur sainganya (misal inchi)
Jika kita ingin memilih suatu standar untuk mengatur manusia, bertolak dari analogi tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa standar untuk manusia haruslah:
1.     dapat diterima oleh sebagian besar manusia yang ‘normal’
2.     mempunyai solusi penyelesaian masalah kehidupan manusia (problem solving)
3.     tetap dan tidak berubah-ubah
4.     mempunyai solusi yang lengkap
Itulah ciri-ciri standar yang tepat yang nantinya akan dipakai sebagai sebuah aturan hidup, tolak ukur perbuatan dan tentunya disitulah terdapat jawaban dari tujuan hidup. Dimana jika standar itu diterapkan akan memberikan hasil (output) yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati.

akan kemana setelah hidup?

            Jawaban dari pertanyan ini tentunya terkait dengan jawaban kedua pertanyaan diatas, yang tentunya jawabanya pun akan didapat pada standar yang didapat tadi. pada agama apapun, yang menjadi acuan dari penilaian bukanlah orang-orangnya (penganutnya) tetapi dari ajaranya yang tentunya termuat dalam kitabnya, nah sebagai petunjuk untuk mencari standar itu, mulailah dengan kitabnya!.

*tulisan ini dipersembahkan untuk orang-orang yang rindu akan kebenaran
by :  Muhammad Al-Fatih  

ANTARA ILMUWAN DAN PENGHIBUR


Kamu kenal Mulyono ? Nggak kenal ? Wow, doi tuh anak seorang pembantu rumah tangga yang ayahnya meninggal saat dia usia satu bulan. Mulyono tinggal nun jauh di Dusun Ngampel Kurung, Desa Srikaton, Kecamatan Papar, Kabutapen Kediri, Jatim. Kamu nggak tahu prestasi Mulyono ? Yang jelas doi bukan salah satu akademia AFI 3. Mulyono hanya ‘sekadar' berprestasi di tingkat internasional. Tepatnya doi berhasil menggondol medali perunggu dalam ajang Olimpiade Biologi di Brisbane, Australia !
Apakah kamu juga kenal dengan Ika Rohmatina ? Nggak kenal juga ? Hmm… ia adalah gadis desa anak seorang petani di Bojonegoro berusia 16 tahun. Prestasinya ? Yang pasti bukan peserta KDI di TPI ! Ika ‘sekadar' satu dari 10 pelajar yang mewakili Indonesia dalam APEC Youth Science Festival di Beijing 3-9 Agustus 2004 ini.
Di ajang ini, Ika yang tercatat sebagai siswa kelas II di SMA 1 Sumberejo itu akan kembali mempresentasikan karya ilmiyahnya berjudul “Pengaruh Pemberian Biji Jarak Ricinus communis L terhadap Masa Kehamilan dan Jumlah Anak Mencit”. Sekadar tahu aja, karya ilmiah ini sudah meraih gelar juara di ajang Kabupaten hingga tingkat Asia Tenggara !
Kamu pernah dengar nama Azis Adi Suyono ? Nggak kenal juga ? Jangan kaget, doi emang nggak masuk Indonesian Idol kok. Siswa kelas 2 SMP Negeri 9 Cilacap yang beralamat di Desa Jojok, Kelurahan Kota Waru, Kabupaten Cilacap ini ‘sekadar' peraih medali emas di ajang Olimpiade Sains Nasional Bidang Fisika yang digelar di Balikpapan pada September 2003 lalu.
Nah, kalo Sutha dan 11 akademia AFI 3 lagi dikarantina di Rafles Hills Cibubur untuk menjadi penghibur, Azis kini sedang mengikuti pemusatan bareng 11 teman lainnya sebagai tim IJSO (International Junior Science Olimpiade) di Perumahan Lippo Karawaci Tangerang untuk menjadi ‘ilmuwan cilik'. Oya, acara hasil kerja bareng Diknas dan LIPI ini akan digelar di Jakarta Desember mendatang.
Sekali lagi, kamu kenal nggak dengan Yudistira Virgus ? Yang pasti dan jelas, anak muda berwajah ganteng dan berkacata minus ini bukanlah peserta acara Variety Show bertajuk “Lelaki”. Yudistira ‘hanyalah' salah seorang generasi teknologi nano peraih medali emas pada Olimpiade Fisika di Pohan, Korea Selatan, Juli silam.
Selain Mulyono, Ika Rohmatina, Azis Adi Suyono, dan Yudistira Virgus, ternyata negeri ini masih memiliki remaja generasi teknologi nano seperti Ali Sucipto, Ni Komang Darmiastini, Budi Christanto, Andika Putra, Ardiansyah, Ihsan Tria Pramanda dkk.
Ngomong-ngomong, teknologi nano itu apaan sih ? Hihihi mantengin AFI, Indonesian Idol ama KDI aja sih ! (jangan ngambek ya kalo tuduhan ini bener). Menurut Prof Yohanes Surya, “Dalam era ini ada tiga hal yang menjadi primadona perkembangan teknologi, yakni teknologi hayati (biotechnology) , teknologi informasi, dan teknologi nano. Teknologi nano adalah tahapan paling aktual dari rekayasa manusia atas susunan atom. Kata nano diserap dari istilah “nanometer” yang berarti sepermiliar meter (10 pangkat minus 9). Dus, teknologi ini menumpukan perkembangannya pada produksi mesin-mesin canggih berdimensi sangat kecil.”
Ide nanometer berkembang dari ceramah Richard Feyman (peraih Hadiah Nobel Fisika) pada 1959. Menurut dia, materi dapat disusun atau diubah dengan memanipulasi atom-atom pembentuk materi. Dengan kolaborasi bersama teknologi hayati, ditemukan aplikasi mesin atau robot canggih untuk beragam keperluan, antara lain menghancurkan kolesterol, memerangi virus/bakteri, dll (Koran Tempo, 1/8/04). Semoga nggak puyeng dengan penjelasan ini ya ? Hehehe

Jadi bintang tanpa SMS
Saya tergelitik juga dengan tulisannya Putu Setia di Koran Tempo 1 Agustus 2004 lalu. Beliau menuliskan begini dalam artikelnya setelah “iseng-iseng” survey kecil-kecilan dengan kirim SMS ke ponakannya di Kalimantan : “…saya kirim sandek (pesan pendek, pengganti kata SMS) kepada ponakan saya, pelajar kelas II SMU Tanjung Selor di Kalimantan Timur. “Irma, kamu pernah dengar nama Yudistira Virgus ?” Setelah lama menunggu, sandek balasan muncul, “Gak Om, siapa ya ?” Saya ulangi lagi dengan nama Edbert, Andika, Ardiansyah. Jawaban yang datang juga tidak kenali. Lalu saya tanya bagaimana dengan Tia dan Rindu ? Hanya sebentar menunggu, jawaban sudah muncul, “Tia itu anak Solo yg menang AFI 2, Rindu anak Bdg yg kalah.” Belum sempat membalas muncul lagi suara tit…tit dan ada sandek menyusul. “Om, sumbang pulsa 50 rb ya, mau dukung Sutha anak Bali di AFI 3.” Gubraks !
Dalam artikel yang renyah dengan gaya khasnya, Putu Setia seolah protes dan mempertanyakan kenapa orang cerdas seperti Yudistira dkk nggak dikenal sesama anak SMU lainnya ? Kenapa kebanggaan seperti ini nggak menyebar di sekolah-sekolah ?
Putu Setia, atau siapa pun, termasuk saya sendiri sedih ngeliat teman-teman remaja yang lebih asyik menggeluti dunia hiburan, dan mendukung mereka di ajang tersebut. Sementara seorang anak bernama Mulyono yang dapetin medali perunggu dalam Olimpiade Biologi di Brisbane, jangankan didukung, dikenal aja nggak !
Padahal, Mulyono tinggal di desa dengan fasilitas penunjang belajarnya yang sederhana banget. Kalo belajar malam hari cuma mengandalkan penerangan dari keremangan lampu teplok. Jarak rumah dan sekolahnya 25 kilometer—sehari-hari ditempuh dengan menumpang angkutan pedesaan. Sebelum mencapai jalan raya, Mulyono harus mengayuh sepeda pancal sejauh 6 kilometer dari rumah. Tentu saja, sang Ibu, Mujiati mengaku terharu anaknya bisa jadi jawara di ajang internasional. Karena ia sendiri nggak tahu apa itu biologi, dan apa itu olimpiade. (Koran Tempo, 1/8/04)
Yudistira, Mulyono, Ika Rohmatina, Ardiansyah dkk menuju puncak untuk menjadi bintang nggak perlu sumbangan SMS dari teman-temannya. Selain karena ajang ini nggak diliput secara khusus oleh media massa, juga karena kepandaian nggak diukur dari dukungan SMS, tapi dari keenceran otak yang dibangun dari kerja keras dalam belajar, ulet, semangat, dan juga keprihatinan.
Sobat muda muslim, maaf, bukannya saya bingung, bukannya saya iri (ini kok jadi gaya Mpok Minah di Bajaj Bajuri kalo ngomong sama si Emak ! hehehe), saya nulis begini adalah sebagai bentuk protes kenapa ajang asah otak seperti ini dikalahkan oleh ajang olah vokal, olah gaya tubuh, dan olah raga ?
Pemberitaannya aja seringkali nggak proporsional. Mungkin karena ajang asah otak bikin puyeng yang nonton dan baca kali yee ? Saya sendiri khawatir teman-teman remaja sudah terjebak dalam gaya hidup yang nyantai, bahkan terkesan hura-hura dan hedonis banget. Kalo udah begini, apa jadinya generasi mendatang kalo hanya memproduksi remaja-remaja yang tidak saja lemah iman, tapi juga lemah ilmu. Bahaya banget tuh !

Yang bahagia dan yang merana
Meski sama-sama ngetop, bahkan seharusnya anak-anak yang cerdas ini lebih ngetop lagi ketimbang para remaja yang berlaga di ajang AFI, Indonesian Idol, dan KDI, karena sudah berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional, tapi angin “nasib” nggak selalu berpihak kepada mereka. Bahkan untuk sekadar perhatian sekalipun.
Sebut saja Ni Komang Darmiastini, peraih medali perunggu pada Olimpiade Biologi Internasional di Brisbane, Australia, 11-18 Juli lalu, sebelum berangkat ke Brisbane, pihak sekolahnya, SMA 1 Singaraja, secara resmi sudah melayangkan surat ke DPRD Buleleng guna meminta bantuan. Permohonan itu tak mendapat respon positif. “Tidak ada disposisi bantuan. Yang ada hanya disposisi untuk maklum. Artinya tidak dibantu.” Ujar seorang staf keuangan DPRD Buleleng kepada Koran Tempo (29/7), sambil memperlihatkan risalah surat-surat masuk (Koran Tempo, 1/8/04)
Waduh ! Tapi lihatlah bagaimana Veri yang jawara AFI 1. Doi dieluk-elukan bak pahlawan oleh masyarakat Langkat, daerah kelahirannya. Disambut meriah. Bahkan sang Bupati menghadiahkan 4 hektar tanah untuk Veri. Atau Tia yang jawara AFI 2, ia sampe disambut Walikota Semarang setelah menang di AFI 2. Sebagai jawara di ajang itu, panitia ngasih Veri dan Tia mobil keren.
Sobat muda muslim, sebenarnya perhatian pemerintah terhadap orang-orang cerdas nyaris nggak ada. Sekadar nostalgia, yuk kita kenalan dengan Prof. Dr. Azhar Djaloeis, Ketua Badan Pemeriksa Tenaga Nuklir. Berdasarkan catatan Koran Tempo (1/8/04), tahun 1983, Prof. BJ Habibie meminta peneliti senior di KFA (Nuclear Riset Center) Juelich, Jerman, itu kembali ke tanah air guna menjadi staf ahli menteri di bidang nuklir.
Tapi apa lacur, saat pertama kali pulang ke Indonesia, beliau sempat kecewa. Kenapa? Karena penghargaan terhadap seorang ilmuwan sangat jauh jika dibandingkan dengan di Jerman. Padahal ketika diminta “paksa” balik ke tanah air, di sana beliau sudah punya rumah, kendaraan, dan kehidupan yang bagus. Bahkan sebagai peneliti senior di KFA dan guru besar beliau mendapatkan Aufenthaltsberechtigung (hak tinggal tetap).
Di sini, mantan pengajar Fisika Nuklir, Mekanika Quantum, dan Fisika Modern di Universitas Bonn, Jerman, ini hanya digaji Rp 6 juta sebulan (gaji pokok plus tunjangan jabatan). Kasihan banget deh.
Ini sekadar contoh aja, betapa pemerintah kurang peduli, terhadap mereka yang cerdas. Bandingkan dengan penghargaan pemerintah atau pihak mana pun di negeri ini kepada para penghibur, baik di ajang olah vokal, maupun olahraga. Nggak usah disebutin detil, toh kita sering juga melihat faktanya di lapangan. Kalo ada atlit yang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional, sambutannya luar biasa. Tapi mereka yang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional lewat kecerdasan otaknya, disambut seperlunya saja. Mengenaskan banget. Benar-benar sebuah tragedi.

Penghargaan cara Islam
Sobat muda muslim, bukan rahasia lagi kalo Islam, sangat menghargai orang-orang yang berilmu. Khalifah Umar pernah menghargai para pengajar di sekolah setingkat TK dengan gaji 15 dinar sebulan (1 dinar setara dengan 4,25 gram emas). Di jaman Khalifah Harun al-Rasyid, para penulis berbagai bidang ilmu, akan diberikan emas seberat buku yang ditulisnya. Fantastis ! 
Jadi jangan heran jika Islam di masa kejayaannya memiliki ribuan ilmuwan muslim. Salah satunya ketika Andalusia, Spanyol, menjadi pusat pemerintahan Islam. Bahkan Valencia menjadi kota tujuan utama para pelajar Eropa yang ingin belajar di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Islam.
Kamu kenal Al-Khuwarizmi (kalo orang Eropa menyebutnya algoritma) ? Nggak kenal ? Nggak apa-apa, beliau ‘hanyalah' seorang ulama sekaligus pakar di bidang matematika. Buku beliau yang cukup terkenal di bidang matematika adalah “al-Jabr wa al-Muqabalah” .
Kamu pernah dengar nama Al-Khazini ? Nggak pernah dengar ? Nggak apa-apa, beliau ‘hanyalah' seorang ilmuwan Islam yang pakar di bidang fisika dan astronomi. Beliau menulis sebuah buku tentang mekanika, hidrostatik, dan fisika dengan judul “Kitab Mizan al-Hikmah”.
Al-Khuwarizmi dan Al-Khazini adalah dua dari ribuan ilmuwan muslim hasil pembinaan, kepedulian, serta penghargaan dari Khilafah Islamiyah. Sampe-sampe George Sarton dalam “Introduction to the History of Science” menulis, “Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Makmun (813-833 M), perkembangan ilmu-ilmu baru mencapai puncaknya. Pemerintah mendirikan sebuah sekolah reguler untuk penerjemahan di kota Baghdad. Sekolah itu dilengkapi dengan perpustakaan. Salah satu penerjemah yang terkemuka adalah Hunain ibn Ishaq (809-877 M), seorang filsuf berbakat sekaligus pakar fisika yang terpelajar.”
Tapi sayang banget, orang-orang berprestasi dengan keahlian di bidang sains dan teknologi, kurang pendapat perhatian dan penghargaan yang semestinya di negeri ini. Di negara maju saat ini, orang-orang cerdas ini sangat dihargai, karena mereka tahu betul, sangat boleh jadi satu orang berilmu lebih berharga ketimbang seribu orang bodoh.
Islam pun, sejak dulu sudah sangat menghargai keahlian orang-orang seperti ini, bahkan sejak awal menciptakan mereka. Tapi sayangnya, itu terjadi ratusan tahun lalu saat Islam berkuasa di dunia ini. Jadi, tugas kita saat ini, mengembalikan kejayaan Islam di muka bumi ini dengan mengkampanyekan penting dan wajibnya menjadikan Islam sebagai ideologi negara. Yang tidak saja akan menciptakan dan menghargai orang-orang cerdas di bidang sains dan teknologi, tapi sekaligus menghancurkan segala kebatilan yang ada di dunia ini sambil menyebarkan cahaya Islam. Salam perjuangan dan kemenangan Islam ! [solihin]

gambar : masturamohdyusuf.blogspot.com