Petualangan di Alahan Panjang

............................................................

Hijau itu Asri

Potret sebuah kehijauan saat dalam perjalanan di kampung halaman.

Kawah Gunung Sitinjau

Disini terdapat sebuah legenda, Legenda tentang Bujang Sambilan

Sungai Janiah dari Bukik Tanjua

Hamparan sebuah Keindahan Kampung Halaman

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Welcome to our website. Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum dolor.

Lorem ipsum eu usu assum liberavisse, ut munere praesent complectitur mea. Sit an option maiorum principes. Ne per probo magna idque, est veniam exerci appareat no. Sit at amet propriae intellegebat, natum iusto forensibus duo ut. Pro hinc aperiri fabulas ut, probo tractatos euripidis an vis, ignota oblique.

Ad ius munere soluta deterruisset, quot veri id vim, te vel bonorum ornatus persequeris. Maecenas ornare tortor. Donec sed tellus eget sapien fringilla nonummy. Mauris a ante. Suspendisse quam sem, consequat at, commodo vitae, feugiat in, nunc. Morbi imperdiet augue quis tellus.

Wednesday 5 March 2014

AKU LELAH TAPI AKU BAHAGIA

Aku lelah,
Karena ternyata benar ku temui,
semua yang dulu pernah terbersit di hati
tentang perjuangan di kampung sendiri
Tantangan dan keterbatasan
fasilitas ilmu dan sumber kehidupan
Melemahkan hati dan akal pikiran

 

Aku lelah,
Ketika mereka yang ku cintai di sini
Begitu sulitnya tuk perbaikan diri
Kemajuan ilmu dan teknologi
Hanya menambah kehinaan diri
Karena pincangnya akal dan hati
Dengan nafsu yang menggelayuti


Aku lelah,
tapi aku bahagia
Karena aku masih di sini
Dengan tekad dan cinta di hati
Ada ku mampu hiasi taman hati
Yang masih bersih dan berseri
 

Aku lelah, tapi aku bahagia
Karena perjuangan ini amanah dari-Nya
Untuk bahagiaku dan mereka yang tercinta
“Yaa ayyuhalladzii na aamanu, quu anfusikum wa ahliikum naaraa”

Puisi by Yeni Marlina, S.Pd

Life is The Choice






Seorang budak hitam, jelek, dan hina. Begitulah orang menyebutnya. Namun, dia adalah salah seorang manusia yang mendapat keberuntungan. Yup, dia adalah Bilal bin Rabah, salah seorang budak dari penguasa kaum Quraisy. Keberuntungannya berawal dari tersebarnya kabar tentang munculnya paham baru yang dibawa oleh seorang manusia mulia, yaitu Muhammad saw. Namun kabar tersebut meresahkan hati tuan Bilal dan kawan-kawannya karena hal itu akan mengganggu kekuasaan dan penguasaan mereka selama ini di kota Mekah. Sepanjang hari mereka mengeluarkan kata-kata kebencian dan menyusun rencana untuk mengentikan paham tersebut. Tanpa mereka sadari, hal itu malah semakin menambah rasa ingin tahu dan kekaguman budaknya terhadap ajaran yang dibawa oleh manusia yang bernama Muhammad. Sampai suatu waktu, seorang sahabat Rasulullah saw, yaitu Amar bin Yasir, diseret ke hadapan perkumpulan tuannya. Dengan penuh keyakinan, dia menyatakan bahwa Tuhan itu ahad (satu), yaitu Allah SWT. Kedudukan setiap manusia sama di hadapan-Nya. Manusia yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.  Saat itu, Bilal merasakan kekuatan yang luar biasa, sehingga dia rela disiksa, dicambuk, diinjak, dan bahkan tubuhnya dihimpit dengan batu besar karena tidak melaksanakan perintah untuk  menyiksa Amar yang telah membuat hati tuannya panas. Dengan penuh keyakinan dan harapan, dia menyambut setiap sakitnya siksaan itu dengan lontaran kata “Allah, ahad”, karena hanya itu yang dia tahu. Sampai utusan yang menyelamatkannya datang dan membawanya ke dalam kehidupan Rasulullah saw. 
The choice. Pilihan. Itulah yang telah mengantarkan seorang budak hina mendapat keberuntungan dan kemuliaan. Namun, pilihan tersebut memang menuntut kerelaannya untuk disiksa dan bahkan mungkin mengakhiri hidupnya.   
Well, itulah hidup. Penuh dengan pilihan. Setiap momen dan peristiwa merupakan sarana untuk menentukan pilihan. Siapapun, dengan status apapun dan dalam kondisi bagaimanapun, akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan. Yang pasti, muaranya cuma dua, surga dan neraka. Surga adalah wujud keberuntungan, dan neraka adalah bentuk kerugian yang amat besar.
So, agar pilihan kita membawa keberuntungan, gimana dunk? Yux.. mari kita coba saran-saran berikut ini.
1.   Ingat dan renungkan kembali tujuan hidup kita
Dalam QS. Adz Dzariyat ayat 56, Allah SWT telah menyatakan bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk ibadah kepada-Nya. Yang namanya ibadah, tentu yang baik menurut Allah dunk yeah… So, kita mesti berusaha untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk menurut Allah SWT, bukan sesuai keinginan kita sendiri.
2.   Pupuk potensi baik, basmi potensi buruk.
Allah SWT telah menyatakan bahwa semua kita punya potensi untuk baik dan buruk. Dalam QS. Asy Syams ayat 8-10 yang artinya :
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
So, what’s ur choice?
3.   Ingat bahwa semua pilihan kita ada ganjarannya
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya pula.”
Dan muara semua pilihan hanya dua, surga dan neraka. 
Well, yang pasti, sebaik apapun seseorang, pasti pernah berbuat keburukan. Begitu juga sebaliknya, bagaimanapun buruknya seseorang, pasti pernah melakukan kebaikan. Yang penting adalah kita berusaha agar semua pilihan hidup kita sesuai dengan yang Allah kehendaki, agar kita beruntung. 

By : Yeni Marlina
Gambar : dailyreckoning.com