Sabtu, 16 November 2013

PENDIDIKAN I


Pernah suatu kali saya mendengarkan obrolan orang disebuah forum yang. Disana mereka membicarakan tentang banyak hal, dan salah satunya adalah tentang pendidikan beserta indikator-indikatornya. Disana dibicarakan adanya orgen-orgen yang berkegiatan sampai tengah malam, dengan biduanita-biduanita yang berpakaian minim serta gerakan-gerakan tubuh yang tidak pantas di depan umum dan mereka sepakat bahwasanya hal tersebut adalah tidak baik dan sesuatu yang tidak dibenarkan.

Dalam forum tersebut muncul ide utk menertibkan hal tersebut diatas adalah dengan cara membuat aturan ditingkat daerah yang akan membatasi kegiatan tersebut dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan masyarakat. Aturan ini harus dibuat disemua tingkatan pemerintahan, mulai dari pemerintahan terendah sampai tertinggi, mulai dari Peraturan perundang-undangan terendah sampai peraturan perundang-undangan yang tertinggi.

Coba kita bertanya, kenapa hal-hal yang seperti demikian dapat terjadi dengan sangat mudah?
Pasti akan ada yang menjawab, karena tidak ada aturan tertulis tentang hal tersebut atau karena tidak ada orang yang mengawasi dan melarang akan hal tersebut, atau mungkin itu bentuk ekspresi kebebasan mereka dan lain sebagainya.

Jawaban-jawaban tersebut mungkin saja benar, tapi apakah ada yang menjamin kalaupun ada aturan-aturan yang membatasi hal tersebut, ada orang yang mengawasi dan melarang hal-hal tersebut akan menjamin hal-hal tersebut akan dapat dikurangi bahkan tidak akan terjadi lagi. Tentu saja tidak ada jaminan untuk hal itu. Kalau pun bisa dikurangi atau ditiadakan. Hilangnya untuk sementara saja, lalu tidak lama kemudian akan muncul lagi hal-hal itu.

Pendidikan.
Merupakan sebuah proses pembentukan karakter, disana terjadi proses lebih dari sekedar transfer ilmu, namun disana juga terjadi proses transfer nilai. Seberapa besar nilai dan seberapa jauh nilai-nilai tersebut bisa diterapkan yang menjadi ukuran sebuah pendidikan dikatakan berhasil atau tidak. Hasil dari pendidikan ini tentu saja adalah AKHLAK dan nantinya akan menjadi budaya, adab, etika, norma.

Akhlak atau saat ini lebih dikenak dengan sebutan Karakter dapat diartikan sebagai budi pekerti, atau kelakuan. Akhlak dapat dijelaskan adalah berupa sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan. Jadi Akhlak ini mucul secara spontanitas, tidak direncana, natural, murni tanpa ada rekayasa.

Saya pernah mendengar sebuah kutipan yang disampaikan oleh seorang teman. Dia bilang di Australia, seorang kepala sekolah pernah berkata bahwa “Kami tidak bangga anak-anak kami juara olimpiade Sains, kami tidak bangga jika anak-anak kami juara olimpiade Matematika, tapi kami bangga jika anak-anak kami mampu antri dengan tertib”.
 
Pendidikan di sekolah saat ini, banyak terjadi hanya transfer ilmu saja. Jarang sekali saat ini pendidikan di sekolah selain terjadinya transfer ilmu juga terjadi transfer nilai. Tidak sedikit guru hanya menyampaikan materi pelajaran saja. Tidak sedikit guru yang hanya masuk, lalu catat, menjelaskan materi kemudian latihan soal lalu keluar lagi.

Jika seperti itu proses pendidikan yang terjadi, dimana sesuatu yang disebut nilai itu bisa disampaikan kepada para murid. Mengingat pertemuan antara guru dan murid hanya terjadi seperti itu saja.

Dari kutipan diatas, disana bisa kita lihat perbedaan antara transfer ilmu dan transfer nilai. Jika hanya transfer ilmu saja yang terjadi, mungkin saja seorang atau bahkan lebih murid bisa menjadi juara pada olimpiade Sains, Fisika, Kimia dan lain sebagainya. Tapi itu tidak menjamin kalau mereka akan bisa tertib dalam melakukan sesuatu karena tidak ada nilai-nilai tersebut dalam dirinya.

Berbeda jika yang terjadi adalah transfer nilai. Walaupun sedikit ilmu yang diperoleh oleh murid, walaupun sedikit materi pelajaran yang mereka dapatkan. Tapi karena nilai-nilai kehidupan tersebut telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan mudah dalam mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.

Lalu kita lihat dan bandingkan fenomena yang terjadi saat ini, bagaimana pendidikan dini berjalan dan bagaimana pula hasilnya. Seperti yang telah disampaikan diatas tadi. Masalah-masalah yang disebutkan dalam forum tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman nilai dalam diri kita, apalagi harus menerapkan nilai-nilai tersebut.

Untuk itu, marilah kita mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri dan mulai dari yang terkecil kita ajarkan dan tranferkan nilai-nilai luhur yang akan membawa peradaban manusia yang baik dan luhur.

Pada dasarnya setiap kita adalah guru, dan semua tempat di bumi ini adalah sekolah. Jadi setiap kita mempunyai kewajiban dalam melakukan transfer nilai. Dan cara paling baik dan efektif dalam melakukan hal ini adalah menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai luhur tersebut.

Gambar : ranz92.student.umm.ac.id

0 comments:

Posting Komentar