Petualangan di Alahan Panjang

............................................................

Hijau itu Asri

Potret sebuah kehijauan saat dalam perjalanan di kampung halaman.

Kawah Gunung Sitinjau

Disini terdapat sebuah legenda, Legenda tentang Bujang Sambilan

Sungai Janiah dari Bukik Tanjua

Hamparan sebuah Keindahan Kampung Halaman

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Welcome to our website. Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum dolor.

Lorem ipsum eu usu assum liberavisse, ut munere praesent complectitur mea. Sit an option maiorum principes. Ne per probo magna idque, est veniam exerci appareat no. Sit at amet propriae intellegebat, natum iusto forensibus duo ut. Pro hinc aperiri fabulas ut, probo tractatos euripidis an vis, ignota oblique.

Ad ius munere soluta deterruisset, quot veri id vim, te vel bonorum ornatus persequeris. Maecenas ornare tortor. Donec sed tellus eget sapien fringilla nonummy. Mauris a ante. Suspendisse quam sem, consequat at, commodo vitae, feugiat in, nunc. Morbi imperdiet augue quis tellus.

Minggu, 08 Desember 2013

SIFAT - SIFAT ORANG MINANGKABAU


Ukua jo Jangko Di dalam Adat Minangkabau

Menurut adat Minangkabau ada beberapa ketentuan yang menjadi ukuran dan hinggaan yang harus diamalkan oleh setiap orang, untuk mencapai tujuan secara baik di dalam kehidupan bergaul. Ketentuan tersebut dinamakan "ukua jangko" yang terdiri delapan macam.

a. Nak Luruih Rantangan Tali

Supayo jan manyimpang kiri jo kanan
Luruih manantang barih adat
Mangarek tantangan ukua

Artinya :
Selalulah di dalam kehidupan ini berlaku lurus dan benar, dan jangan menyimpang dari ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat (adat, syarak, undang-undang).

b. Nak tinggi naiakkan budi

Mancari jalan kabanaran
Supayo jan kalangkahan
Tagak jan tasundak
Malenggang tidak tapampeh
batutua dengan lunak lambuik
Lunak bak santan jo tanguli
Suatu karajo nan lalu salasai sajo.

Artinya :
Selalulah bergaul dengan baik sesama manusia, yang tua dihormati, yang kecil dikasihi, sama besar bersaudara, dan berkatalah dengan lemah lembut, dan bergaullah dengan sopan hormat menghormati.

c. Nak haluih baso jo basi

Jan barundiang basikasek
Jan bakato basikasa
Jan bataratak bakato siang
Mahariak mahantam tanah
Jan babana ka pangka langan
Usah ba-utak ka ampu kaki.
Pandai maagak maagiahkan
Budi baiak baso katuju
Muluik manih kacindan murah.

Artinya :
Bergaullah penuh sifat ramah tamah, sopan dan santun, hormat menghormati sesamanya, yang senantiasa mencerminkan tingkah laku yang berlandaskan budi luhur.

d. Nan elok lapangkan hati

Mancari jalan kabaikan
Nan dapek suluah nan tarang
Mampunyai saba jo ridha
Sarato hemat dan cermat

Artinya :
Selalulah di dalam bergaul mempunyai sifat lapang hati dan sabar, tenang dan beribawa, tetapi tegas dan bijaksana, serta mempunyai sifat malu di dalam diri, dan hati-hati.

e. Nak taguah paham dikunci

Jan taruah bak katidiang
Jan baserak bak anjalai
Kok ado rundiang ba nan batin
Patuik baduo jan batigo
Nak jan lahia didanga urang

Artinya :
Yang terlalu lyoal, selalu menyimpan rahasia yang patut dirahasiakan. Bertindak dan berbuat penuh kebijaksanaan.

f. Nak Mulia tepati janji

Kato nan bana ka dipegang
Walau bak mano sangkuik pauik
Asa indak mahambek bana
Namun janji batapati juo

Artinya :
Kalau ingin dimuliakan atau jadi orang yang mulia, selalulah menepati janji yang telah dijanjikan, klecuali mendadak datang halangan.

g. Nak labo bueklah rugi

Namuah bapokok babalanjo
Namuah bajariah bausaho
Marugi kito dahulu
Dek ujuik yakin manjalankan
Lamo lambek tacapai juo

Artinya :
Berusahalah selalu untuk kebutuhan hidup sehingga mencapai keuntungan yang wajar. Dan setiap keuntungan yang ingin hendak dicapai senantiasa menghendaki pengorbanan.

h. Nak kayo kuat mancari

Namuah bajariah bausaho
Namuah bapokok babalanjo
Asa lai angok-angok ikan
Asa lai jiwo-jiwo patuang
Nan tidak dicari juo.

Artinya :
Setiap kesenangan dan kekayaan serta kebahagiaan biasanya dapat dicapai oleh seseorang, terlebih dahulu dengan membanting tulang dan memeras keringat.

Kalau sekiranya ukua jangko yang delapan macam tersebut dapat dilaksanakan oleh seseorang dalam hidup ini secara perorangan maupun secara bermasyarakat, maka bertemulah menurut kaedah adat :

Kok mamahek lah dalam barih
Kok batanam di dalam paga

Tetapi kalau sekiranya tidak dilaksanakan, juga adat mengatakan :

Bakato bak balalai gajah
Bicaro bak katiak ula
Babicaro kapalang aka
Bapikia saba tak ado
Bailimu kapalang paham
Rumah tampak jalan tak tantu
Angan lalu paham tatumbuak
Aka panjang itikad salah
Ukua sampai jangko alah sudah
Hari tibo hukuman jatuah
Di akhirat sajo mangkonyo tahu
Tuhan sandiri manantukan
Jalan dialiah dek rang lalu
Cupak dirubah rang manggaleh.

By : Faizal Erick Piliang

Sabtu, 16 November 2013

PENDIDIKAN I


Pernah suatu kali saya mendengarkan obrolan orang disebuah forum yang. Disana mereka membicarakan tentang banyak hal, dan salah satunya adalah tentang pendidikan beserta indikator-indikatornya. Disana dibicarakan adanya orgen-orgen yang berkegiatan sampai tengah malam, dengan biduanita-biduanita yang berpakaian minim serta gerakan-gerakan tubuh yang tidak pantas di depan umum dan mereka sepakat bahwasanya hal tersebut adalah tidak baik dan sesuatu yang tidak dibenarkan.

Dalam forum tersebut muncul ide utk menertibkan hal tersebut diatas adalah dengan cara membuat aturan ditingkat daerah yang akan membatasi kegiatan tersebut dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan masyarakat. Aturan ini harus dibuat disemua tingkatan pemerintahan, mulai dari pemerintahan terendah sampai tertinggi, mulai dari Peraturan perundang-undangan terendah sampai peraturan perundang-undangan yang tertinggi.

Coba kita bertanya, kenapa hal-hal yang seperti demikian dapat terjadi dengan sangat mudah?
Pasti akan ada yang menjawab, karena tidak ada aturan tertulis tentang hal tersebut atau karena tidak ada orang yang mengawasi dan melarang akan hal tersebut, atau mungkin itu bentuk ekspresi kebebasan mereka dan lain sebagainya.

Jawaban-jawaban tersebut mungkin saja benar, tapi apakah ada yang menjamin kalaupun ada aturan-aturan yang membatasi hal tersebut, ada orang yang mengawasi dan melarang hal-hal tersebut akan menjamin hal-hal tersebut akan dapat dikurangi bahkan tidak akan terjadi lagi. Tentu saja tidak ada jaminan untuk hal itu. Kalau pun bisa dikurangi atau ditiadakan. Hilangnya untuk sementara saja, lalu tidak lama kemudian akan muncul lagi hal-hal itu.

Pendidikan.
Merupakan sebuah proses pembentukan karakter, disana terjadi proses lebih dari sekedar transfer ilmu, namun disana juga terjadi proses transfer nilai. Seberapa besar nilai dan seberapa jauh nilai-nilai tersebut bisa diterapkan yang menjadi ukuran sebuah pendidikan dikatakan berhasil atau tidak. Hasil dari pendidikan ini tentu saja adalah AKHLAK dan nantinya akan menjadi budaya, adab, etika, norma.

Akhlak atau saat ini lebih dikenak dengan sebutan Karakter dapat diartikan sebagai budi pekerti, atau kelakuan. Akhlak dapat dijelaskan adalah berupa sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan. Jadi Akhlak ini mucul secara spontanitas, tidak direncana, natural, murni tanpa ada rekayasa.

Saya pernah mendengar sebuah kutipan yang disampaikan oleh seorang teman. Dia bilang di Australia, seorang kepala sekolah pernah berkata bahwa “Kami tidak bangga anak-anak kami juara olimpiade Sains, kami tidak bangga jika anak-anak kami juara olimpiade Matematika, tapi kami bangga jika anak-anak kami mampu antri dengan tertib”.
 
Pendidikan di sekolah saat ini, banyak terjadi hanya transfer ilmu saja. Jarang sekali saat ini pendidikan di sekolah selain terjadinya transfer ilmu juga terjadi transfer nilai. Tidak sedikit guru hanya menyampaikan materi pelajaran saja. Tidak sedikit guru yang hanya masuk, lalu catat, menjelaskan materi kemudian latihan soal lalu keluar lagi.

Jika seperti itu proses pendidikan yang terjadi, dimana sesuatu yang disebut nilai itu bisa disampaikan kepada para murid. Mengingat pertemuan antara guru dan murid hanya terjadi seperti itu saja.

Dari kutipan diatas, disana bisa kita lihat perbedaan antara transfer ilmu dan transfer nilai. Jika hanya transfer ilmu saja yang terjadi, mungkin saja seorang atau bahkan lebih murid bisa menjadi juara pada olimpiade Sains, Fisika, Kimia dan lain sebagainya. Tapi itu tidak menjamin kalau mereka akan bisa tertib dalam melakukan sesuatu karena tidak ada nilai-nilai tersebut dalam dirinya.

Berbeda jika yang terjadi adalah transfer nilai. Walaupun sedikit ilmu yang diperoleh oleh murid, walaupun sedikit materi pelajaran yang mereka dapatkan. Tapi karena nilai-nilai kehidupan tersebut telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan mudah dalam mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.

Lalu kita lihat dan bandingkan fenomena yang terjadi saat ini, bagaimana pendidikan dini berjalan dan bagaimana pula hasilnya. Seperti yang telah disampaikan diatas tadi. Masalah-masalah yang disebutkan dalam forum tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman nilai dalam diri kita, apalagi harus menerapkan nilai-nilai tersebut.

Untuk itu, marilah kita mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri dan mulai dari yang terkecil kita ajarkan dan tranferkan nilai-nilai luhur yang akan membawa peradaban manusia yang baik dan luhur.

Pada dasarnya setiap kita adalah guru, dan semua tempat di bumi ini adalah sekolah. Jadi setiap kita mempunyai kewajiban dalam melakukan transfer nilai. Dan cara paling baik dan efektif dalam melakukan hal ini adalah menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai luhur tersebut.

Gambar : ranz92.student.umm.ac.id

Jumat, 15 November 2013

Rincian Umur Manusia

cerita ini hanyalah sebuah anekdok, untuk bisa kita ambil maknanya.
 
Cerita ini dimulai sudah sangat lama sekali, ketika tuhan menciptakan makhluk-makhluk yang akan dijadikan penghuni bumi. 

Pertama, Tuhan menciptakan hewan bernama Kuda.
Setelah diciptakan Kuda sepasang jantan dan betina, lalu Tuhan berkata kepada Kuda :

Hai Kuda, Aku akan turunkan engkau ke bumi bersama pasanganmu dengan kuberi umurmu selama 60 tahun, tapi pekerjaanmu selama hidupmu hanya mengangkat dan menanggung beban saja.

Mendengar itu tentu saja si Kuda meresa tidak sanggup, lalu Kuda pun meminta kepada Tuhan.

Tuhan, saya tidak akan sanggup hidup selama itu hanya untuk mengangkat dan menanggung beban saja, jadi aku mohon kurangilah umurku, “pinta Kuda.

Lalu tuhan mempertimbangkan permintaan Kuda, karena Tuhan Maha Pengasih dan penyayang, Tuhan pun mengabulkan permintaan Kuda. 

Baiklah Kuda, umurmu akan Aku kurangi setengahnya menjadi 30 Tahun “Kata Tuhan.

Lalu diturunkanlah Kuda ke Bumi.

Yang Kedua Tuhan menciptakan hewan bernama Anjing.
Sama seperti Kuda tadi, Anjing juga diciptakan sepasang Jantan dan Betina, lalu Tuhan pun berkata kepada Anjing :

Hai Anjing, Aku akan turunkan engkau ke bumi bersama pasanganmu dengan kuberi umurmu selama 20 tahun, tapi pekerjaanmu selama hidupmu hanya dirumah saja untuk menjaga rumah saja.

Mendengar itu tentu saja si Anjing meresa tidak sanggup, lalu Anjing pun meminta kepada Tuhan.

Tuhan, saya tidak akan sanggup hidup selama itu hanya untuk diam dan menjaga rumah saja, jadi aku mohon kurangilah umurku, “pinta Anjing.

Lalu tuhan mempertimbangkan permintaan Anjing, dan karena Tuhan Maha Pengasih dan penyayang, Tuhan pun mengabulkan permintaan Anjing. 

Baiklah Anjing, umurmu akan Aku kurangi setengahnya menjadi 10 Tahun “Kata Tuhan.

Lalu diturunkanlah Anjing ke Bumi.
Yang Ketiga Tuhan menciptakan hewan bernama Kera.

Sama seperti Kuda dan Anjing tadi, Kera juga diciptakan sepasang Jantan dan Betina, lalu Tuhan pun berkata kepada Kera :

Hai Kera, Aku akan turunkan engkau ke bumi bersama pasanganmu dengan kuberi umurmu selama 20 tahun, tapi pekerjaanmu selama hidupmu hanya menghibur  atau melucu saja.

Mendengar itu tentu saja si Kera meresa tidak sanggup, lalu Kera pun meminta kepada Tuhan.

Tuhan, saya tidak akan sanggup hidup selama itu hanya untuk Menghibur dan melucu saja, jadi aku mohon kurangilah umurku, “pinta Kera.

Lalu tuhan mempertimbangkan permintaan Kera, dan karena Tuhan Maha Pengasih dan penyayang, Tuhan pun mengabulkan permintaan Kera. 

Baiklah Kera, umurmu akan Aku kurangi setengahnya menjadi 10 Tahun “Kata Tuhan.

Lalu diturunkanlah Kera ke Bumi.

Lalu setelah itu, Tuhan menciptakan Manusia.
Sama seperti sebelumnya, Manusia juga diciptakan sepasang Laki-laki dan Perempuan, lalu Tuhan pun berkata kepada Manusia :

Hai Manusia, Aku akan turunkan engkau ke bumi bersama pasanganmu dengan kuberi umurmu selama 20 tahun, tapi pekerjaanmu selama hidupmu hanya bersenang-senang saja.

Mendengar pekerjaannya hanya bersenang-senang selama hidup, timbulah sikap rakus manusia, lalu Manusia pun meminta untuk menambah umurnya kepada Tuhan.

Lalu tuhan mempertimbangkan permintaan Manusia tadi.

Lalu Tuhan pun berkata : Baiklah Manusia, karena engkau meminta umurmu ditambah, maukah Kamu mengambil kelebihan umur Kuda, Anjing dan Kera?

Mau Ya Tuhan, Jawab Manusia tanpa pikir panjang.

Baiklah Manusia, umurmu menjadi 70 Tahun yang ditambahkan dari  30 Tahun umur Kuda, 10 Tahun Umur Anjing  dan 10 Tahun Umur Kera “Kata Tuhan.

Lalu diturunkanlah Manusia ke Bumi.

Setelah semuanya diturunkan ke Bumi, hiduplah semua makhluk tersebut selama umur yang telah diberikan. Kuda hidup selama 30 Tahun, Anjing hidup selama 10 Tahun dan Kera hidup selama 10 Tahun.

Begitupu dengan Manusia,
Selama 20 Tahun Manusia hidup senang, mau makan minta ke Orang Tua, mau minta minum minta sama Kakek, yang jelas mau apapun tinggal minta sampai sampai umur 20 Tahun.

Setelah 20 Tahun berlalu, lalu Manusia masuk ke umur Kuda.
Pada Umur tersebut, Manusia telah tamat sekolah, Manusia mulai bekerja menanggung beban, mulai mengambil alih beban hidupnya. 
Yang laki-laki menikah mengambil tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan Istri dan Anaknya. 
Ada manusia yang menjadi Kuda sebagai Pejabat, ada Manusia menjadi Kuda sebagai Seniman ada yang jadi pedagang dan segala macam jenis profesi  dan pekerjaan.
Yang perempuan pun begitu juga, kadang ikut pula bekerja untuk meringankan beban suami, dengan bekerja menjadi pedagang, karyawan dan lain sebagainya.
Yang menjadi ibu rumah tangga pun tidak jauh berbeda. Bangun pagi, menyiapkan segala kebutuhan suami dan anak. Lalu menjelang siang mencuci baju dan seterusnya.

Yang selama 30 Tahun umur manusia yang diambil dari umur Kuda tersebut manusia hanya bekerja menaggung beban.

Lalu setelah 50 Tahun Umur manusia, manusia mulai tua, fisik yang dulu kuat berangsur-angsur lemah dan tidak sanggup lagi untuk bekerja yang berat, uban perlahan-lahan  tumbuh dan pada masa itu manusia akan banyak dirumah, maka masuklah dia ke Umur yang diambil dari kelebihan umur Anjing.

Dimasa tersebut, anak yang dulu masih kecil sudah beranjak remaja dan dewasa. Pada masa itu anak tentu saja akan banyak bergaul dengan teman sebaya. Jadilah Manusia penunggu dan penjaga rumah saja.

Lalu setelah berumur 60 Tahun, manusia hanya bekerja menghibur orang saja.
Pada masa itu, anak-anak sudah bekeluarga, jika anak bertengkar dengan istri atau suaminya, maka si Manusia tadilah yang menghibur anaknya. Begitu pun ketika sudah punya cucu, pekerjaan manusia menghibur cucunya tersebut.

Itulah sedikit anekdok tentang manusia, dimana semua kita akan melewati masa-masa  ini. Tinggal bagaimana kita menjalani umur kita dengan baik.

Gambar : kesehatankeluarga.net

Kamis, 14 November 2013

Bagaimana Perasaanmu jika...


Ada seorang gadis mengontrak rumah bersebelahan dengan rumah seorang ibu miskin dengan 2 anak. Satu malam tiba-tiba mati lampu, dengan bantuan cahaya HP dia ke dapur mau mengambil lilin, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, ternyata anak miskin sebelah rumah.

Anak itu bertanya panik : "Kakak, kamu punya lilin ?"
Gadis itu berpikir : JANGAN PINJAMKAN nanti jadi satu kebiasaan,
maka si gadis berteriak, "TIDAK ADA!!".

Saat itulah si anak miskin berkata riang:
"Saya sudah duga kakak tidak punya lilin, Ini ada 2 lilin untuk kakak. Kami khawatir karena kakak tinggal sendiri dan tidak punya lilin."

Si gadis merasa bersalah, dalam linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat. Sahabat, janganlah kita mudah BERPRASANGKA, dan BERBAGILAH.
Karena kekayaan tidak tergantung berapa banyak kita PUNYA, tetapi berapa banyak KITA BISA MEMBERI.

***

Allah senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu seringkali kita pandang buruk. Allah sajalah yang mengetahui kebaikan dan keburukan yang sejati sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita bersifat semu dan terbatas (QS Al-Baqarah : 216).

*Repost

Senin, 04 November 2013

Bahaya Impersonation: Jangan Umbar Data, Teman dan Foto di Facebook!


Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker sejati. Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.
Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.
Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban ‘impersonation’ .

Kasus
Tulisan ini sengaja saya buat dan saya titipkan ke detikINET, karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi saya di sebuah perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar. Si mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun.
Setelah saya gali informasi lebih lanjut, ternyata saya temukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di Blogspot.com. Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut dengan kasus ‘impersonation’
Bahkan si pelaku (impersonator) , memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.

Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.
 
Penyelesaian
Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia. Tetapi upaya tetap harus dilakukan. Di blogspot.com atau blogger.com, ada fasilitas untuk melakukan ‘flag blog’, dengan pilihan ‘impersonation’. Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation.
Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.
Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar hak cipta.
 
Pencegahan
Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:
  1. Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)
  2. Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut “hanya” diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.
  3. Jangan sembarangan ‘add friend’ atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah “mutual friends” antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit “mutual friends”-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima “pertemanan” yang “mutual friends”-nya cukup banyak.
  4. Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita “banci tagging”, tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa “keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita “untag” diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.
  5. Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat kejadian ‘impersonation’, untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.


*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye “Be Wise While Online” dalam program Internet Sehat – ICT Watch.

Cara Ngehack Tubuh Manusia


1. Jika tenggorokanmu gatal, garuk telingamu!
"Jika saraf dekat telinga distimulasi, bisa menciptakan reflek di tenggorokan yang mampu menghasilkan kejang otot " kata Scott Schaffer, M.D., presiden dari pusat spesialis THT di Gibbsboro, New Jersey. "Kejang ini bisa menghilangkan rasa gatal."

2. Rasakan pendengaran supersonik!
Jika anda terjebak di tengah ramainya orang ngobrol di pesta, condongkan tubuh dengan telinga kanan ke depan. Telinga kanan lebih baik daripda telinga kiri dalam hal mengikuti ritme obrolan yang cepat, menurut peneliti dari UCLA David Geffen School of Medicine. Sebaliknya, jika and aingin mengidentifikasi lagu yang dimainin dengan lembut di elevator, gunakan bagian kiri telinga, ini lebih baik dalam memilah nada musik.

3. Atasi keinginanmu yang paling mendesak!
Pengen pipis? Nggak ada kamar mandi? Lo cowok? Ngayal aja...
Mikir tentang seks bisa menyibukkan otak, hasilnya lo nggak bakal ngerasa nggak nyaman, kata Larry Lipshultz, M.D., kepala pengobatan reproduksi pria di Baylor College of Medicine.

4. Hilangkan rasa sakit!
Peneliti Jerman telah menemukan bahwa batuk saat disuntik bisa mengurangi rasa sakit dari jarum suntik. Menurut Taras Usichenko, pengarang 'mempelajari fenomena', trik ini menyebabkan kejutan, kenaikan sementara tekanan di dada dan kanal spinal, menahan struktur pengatur rasa sakit di pusat tulang belakang.

5. Longgarkan hidungmu yang mampet!
Cara termudah, tercepat, termurah untuk melegakan tekanan sinus adalah tekan lidahmu ke bagian atap mulut, lalu tekan dengan satu jari tempat diantara alis. Ini bisa menyebabkan tulang vomer (tulang tipis yang misahin lubang hidung), yang menghubungkan saluran hidung ke mulut bergerak maju mundur, kata Lisa DeStefano, D.O., asisten profesor di Michigan State University ilmu pengobatan osteopathic. Gerakannya melonggarkan hidung mampet; setelah 20 detik, anda akan merasa sinus berngasur-angsur hilang.

6. Fight fire without water!
Penelitian menunjukkanpasien yang tidur miring ke kiri lebih kecil resiko terserang acid reflux. Kerongkongan dan dan perut berhubungan dengan posisi. Waktu anda tidur miring ke kanan, perut lebih tinggi dari kerongkongan, membuat makanan dan asam perut mengalir ke tenggorokan. Jika miring ke kiri, perut lebih rendah dari kerongkongan.

7. Menyembuhkan sakit gigi tanpa buka mulut!
Gosokkan es di bagian belakang telapak tangan, bagian berbentuk huruf V antara jempol dan telunjuk. Peneliti Kanada menemukan tehnik ini mengurangi rasa sakit gigi sebanyak 50 persen dibanding tanpa menggunakan es. Alur saraf di daerah V tersebut menstimulasi daerah otak dan mencegah sinyal rasa sakit ke wajah dan tangan.

8. Make burns disappear!

Saat anda menyentuh kompor panas secara tidak sengaja, bersihkan kulit dan berikan pijatan ringan dengan ujung jari lain yang tidak terluka. Es akan mempercepat hilangnya rasa sakit, kata Dr. DeStefano, namun karena hukum alam akan mengembalikan kulit yang terbakan ke suhu normal, kulit akan sedikit melepuh.

9. Stop the world from spinning!
Terlalu banyak minum membuat pening? Letakkan tangan pada tempat yang stabil. Bagian telinga yang mengatur keseimbangan, Cupula, mengalirkan cairan dengan densitas yang sama seperti darah. "Saat alkohol mengencerkan darah di cupula, cupula menjadi kurang padat dan naik" kata Dr. Schaffer. Ini membuat otak bingung. This confuses your brain. Sentuhan dari obyek yang stabil memberikan opini kedua, dan anda bisa merasa lebih seimbang. Karena saraf di tangan sangat sensitif.

10. Unstitch your side!
Jika anda seperti kebanyakan orang, saat lari, anda menghembuskan nafas saat kaki kanan menyentuh tanah. Ini menyebabkan tekanan ke bawah di baian liver (yang mana terletak di bagian kanan), dan akan menarik diafragma dan menyebabkan side stitch (suduken basa jawanya, kram perut mungkin indonya), menurut Doctors Book of Home Remedies for Men. Pemecahannya: Hembuskan nafas saat kaki kanan yang menghentak tanah.

11. Stanch blood with a single finger!
Jepit hidungmu dan bersandar ke belakang adalah cara terbaik menghentikan mimisan jika kamu nggak keberatan choking on your own O positive. Cara yang lebih enak: Letakkan kapas di bagian upper gums (fleshy tissue which covers the bones of the jaw and the lower portions of the teeth) dibelakang dibagian bawah hidung dan tekan sekuat-kuatnya. "Kebanyakan pendarahan datang dari septum, dinding tulang rawan yang memisahkan hidung" kata Peter Desmarais, M.D., THT specialis di Entabeni Hospital, di Durban, South Africa. "Penekanan disini bisa membantu menghentikan.."

12. Make your heart stand still!
Mencoba mengatasi firstdate jitters? Tiup jempolmu. Syaraf vagus, bertugas mengendalikan detak jantung, bisa dikontrol melalui nafas, kata Ben Abo, emergency medical services specialist di University of Pittsburgh. Ini bisa membuat detak jantung kembali normal.

13. Cairkan otak!
Terlalu banyak es krim akan membekukan otak, wih...maksudnya ada sensasi pening geto. Tekan lidah ke langit-langit mulut, tutup bagian langit-langit sebanyak yang kamu bisa "Karena syaraf di langit-langit mulut menjadi sangat dingin, tubuh mengira otak anda juga beku" kata Abo. "Hasilnya, overheats, menimbulkan icecream headache." Semakin banyak tekanan yang anda lakukan,makin cepet loh sakit kepalanya berkurang.

14. Prevent nearsightedness!
Jarak pandang yang payah jarang disebabkan faktor genetis, kata Anne Barber, O.D., optometrist dari Tacoma, Washington. "Ini biasanya disebabkan tekanan nearpoint." Dengan kata lain, melototin layar kompi terlalu lama. Coba trik ini, tutup mata, tegangkan badan, ambil nafas yang dalam, setelah beberapa detik, hembuskan nafas dan regangkan otot pada saat yang bersamaan. Mengencangkan dan menegangkan otot semacam bisep bisa membuat otot lain yang tidak berhubungan seperti otot mata juga ikut relaks.

15. Wake the dead!
Jika tangan anda mati rasa saat menyetir atau duduk dengan posisi salah, goyangkan kepala (dugem geleng geleng). Bisa menghilangkan kurang dari semenit, kata Dr. DeStefano. Mati rasa disebabkan tekanan kumpulan syaraf di leher, melonggarkan otot leher menghilangkan tekanan.

16. Impress your friends!

Kalau anda ada di pesta coba trik ini, Suruh teman anda berdiri tegak, rentangkan tangan dan posisi telapak tangan menghadap bawah, tetap pada posisi ini. Lalu letakkan dua jarimu di pergelangan tangannya dan dorong ke bawah, temenmu pasti ngelawan. Sekarang buat dia meletakkan satu kaki di tempat yang lebih tinggi beberapa inch (tumpukan buku atau majalah mungkin) dan ulangi yang tadi, hehehe....Dengan membuat posisi pinggang tidak rata, otak menganggap tulang belakang menjadi vulnerable, sehingga menghentikan kemampuan tubuh untuk menghindar, Rachel Cosgrove, C.S.C.S., pemilik Results Fitness, di Santa Clarita, California.

17. Breathe underwater!
Jika anda kesusahan mencapai seperempat dari dasar kolam renang, ambil nafas pendek sebelum menyelam sangat penting, hyperventilate (bernafas cepat dan dalam). Saat di dalam air, bukan kekurangan oksigen yang membuat anda ingin bernafas, tapi peningkatan karbon dioksia, yang membuat darah anda asam, dan mengirim sinyal ke otak ada yang tidak beres," Saat melakukan hyperventilate, aliran oksigen melambatkan aktifitas darah," kata Jonathan Armbruster, Ph.D., asosiasi profesor biologi di Auburn University. "Ini membuat otak anda berpikir memiliki oksigen berlebih." Paling tidak menambah lebih 10 detik.

18. Baca Pikiran!
Punyamu sendiri tentunya! "Jika anda akan berpidato besok, ulangi sebelum tidur," kata Candi Heimgartner, instruktur ilmu biologi di University of Idaho. Karena kebanyakan konsolidasi memori terjadi selama tidur, apapun yang and abaca sebelum tidur kebanyakan di encode.

*Gambar : http://blogzibran.blogspot.com

Laki-Laki Sejati


Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati?
Bunda menjawab, Nak...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami
persoalan...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbell yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...


*Gambar http://majalahembun.com

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya



Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini
justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari
kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari
penderitaan, ibarat sebuah
energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di
dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah
nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari
ikan
hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk
petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan
mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di
sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang
merupakan bekas sisa tulang ikan
yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan"
---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi
kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat
tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya
melanjutkan pekerjaannya menempel
kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu
masih
harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak
capek"
---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian.
Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar
dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika
bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera
menyambutku
dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku.
Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang
jauh lebih
kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku
untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak
haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia
harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun
semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi
keluarga yang semakin
parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun
membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada
di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali
menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala
tidak
mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja,
ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela
untuk
pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi
kebutuhan
hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan
sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh
tidak
mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu
berkata :
"Saya punya duit" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh
gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah
beasiswa di
sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji
yang
lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di
Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan
anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGA N
IBU YANG KETUJUH Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit
kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda
tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah
menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh
kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku
karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu
menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku
sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali
melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan
tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan"
----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup
matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman,
sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa
lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah
ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu
mempunyai beribu-ribu
alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa
akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar
kita.
Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah
makan
atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah
kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita
sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?
Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu
kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah
yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.





*Gambar http://makarrak.blogspot.com

Sabtu, 26 Oktober 2013

Periode Emas Anak-Anak


Anak2 usia 0-6 tahun adalah periode emas. Itu masa2 yang sangat penting. Apakah di momen2 ini perlu pendidikan? Ya iyalah. Sungguh butuh. Anak2 diajarin pipis di kamar mandi (tidak pakai pampers), diajarin makan sendiri, diajarin bertanggung-jawab, diajarin bersosialisasi, diajarin seni, bahkan yg lebih penting lagi diajarin agama, cara shalat, menghafal bacaan shalat, dan sebagainya.




PENTING...

Apakah PAUD, playgorup, TK itu penting? Ya iyalah, penting.

Tapi jangan bablas, jangan berlebihan. Nyaris semua ahli pendidikan di dunia sepakat, bahwa usia 0-6 tahun adalah masa2 belajar yang menyenangkan, bukan masa2 belajar yang dipaksa, dinilai, diberi angka, dan sungguh terlalu ditest/diuji lulus atau tidak. Tanyakanlah ke orang2 yang paham, pasti jawabannya sama.

Lantas kenapa sekarang malah sebaliknya? Banyak orang tua yang mengotot anak2nya cepat baca, cepat nulis, cepat berhitung? Karena dunia ini kejam. Mereka memang selalu bilang yang terbaik bagi anak2nya, tapi tidak tahu apakah itu sungguh baik atau tidak. Anak2 usia 6 tahun sudah dipaksa kursus siang malam. Sudah dipaksa sekolah pagi sore. Kenapa? Biar masa depannya cerah, bisa berkompetisi, dsbgnya. Tidak ada yang bisa memaksa orang tua kalau mereka mau begitu, terserah, itu anak2 mereka juga.

Tapi dalam sistem yang lebih besar, harus ada peraturan lugas agar semua hal tidak bablas, berlebihan.

Persyaratan ijasah TK untuk masuk SD adalah yang bablas. Catat baik2, tidak semua orang mampu menyekolahkan anak2 mereka di TK. Kita harus melindungi keluarga2 ini. Hei, kalau kalian merasa bisa menyekolahkan anak di Singapore, di Amerika atau kursus di Mars, ketahuilah, 30 juta orang di Indonesia ini penghasilannya hanya 10.000/hari. 30 juta orang jumlahnya. Kalau kita makan di kedai fast food sekali duduk 100.000, maka itu setara 10 hari kerja mereka. Bagaimana mereka ini? Tidak boleh SD karena tidak bisa TK? Aduh, nurani mana yang kejam begitu.

Dan terlepas dari itu, harus diketahui semua orang, pendidikan paling dasar (SD) memang tidak membutuhkan prasyarat apapun. Namanya juga pendidikan paling dasar. Apakah anak2 harus sudah bisa berhitung, menulis dan membaca? Ini keliru sekali, fatal. Saya tahu, bisnis PAUD, TK itu besar nilainya. Saya juga tahu, memang lebih asyik, kalau saya guru SD, kalau semua anak2 sudah bisa baca, tulis dan berhitung saat masuk, tapi jangan lupakan, anak2 usia 0-6 tahun itu memang tidak diciptakan untuk jadi profesor semua. Jangan begitu terlalu melupakan prinsip2 guru yang mulia.

Semua orang boleh punya pendapat. Silahkan. Ini jaman kebebasan. Tapi ingat baik2, bahkan dalam UU Sisdiknas No. 20/2003, bagian Penjelasan Pasal 28 ayat 1 ditulis: Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan BUKAN merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. Itu UU, produk hukum tinggi di negeri ini, tidak bisa kita kangkangi begitu saja. Juga silahkan baca peraturan pemerintah, peraturan kementerian soal PAUD, TK, playgroup dsbgnya, jelas sekali ditulis: itu periode bermain2, periode mengenalkan dunia pendidikan dengan menyenangkan. Sama sekali bukan belajar berhitung, menulis, membaca lantas di test ini, di uji ini. Tapi kenapa banyak guru/kepsek/sekolah yang tidak tahu? Maka semoga kalian tahu setelah saya merilis catatan ini. Dan kasih tahu orang lain biar pada tahu. Itu UU sudah 10 tahun, seharusnya sosialisasinya sudah sampai galaksi planet Avatar.

Tapi kenapa orang tua sendiri yang maksa agar anak2nya yg baru usia 4 tahun, 5 tahun bisa membaca, berhitung, menulis? Sekali lagi, dunia ini kejam, dek. Jangankan usia 4-5 tahun, usia 0-6 BULAN saja saking kejamnya, industri susu formula mau merangsek habis2an, jika tidak ada regulasi. Kita selalu bilang: yang terbaik bagi anak2 kita, hingga lupa, boleh jadi si kecil itu menjalaninya sambil tertawa riang karena kita paksa.

Maka, kalau ada SD yang mewajibkan murid2 barunya harus sudah bisa baca, hitung, ditest, dsbgnya, punya ijasah TK+PAUD, dll, maka JANGAN masukkan anak2 kita ke sana. Kita harus cemas sekali dengan pemahaman guru2 di SD itu.
Syarat masuk SD itu hanya satu: cukup umur. Carilah SD dengan guru2 yang cemerlang sekali pemahamannya soal ini, guru2 mulia yang mau repot mengajari anak2 kita membaca, menulis. Mau mengajari anak2 kita, tiada lelah dan mengeluh, bukan guru2 yang malah berseru ketus kepada anak usia 6 tahun: "anak ini kok belum bisa baca sih? sana balik ke TK lagi."

Pilihlah SD dengan guru2 yg tulus. Masih banyak kok guru2 yang hebat itu.

Pun sama, pilihlah PAUD, TK, playgroup yang punya guru2 dengan pemahaman tulus. Tahu posisi dan letaknya. Kalau dia minimal pernah mengambil sarjana pendidikan PAUD, pasti paham sekali hal ini. Bukan TK yang dikit2 iuran wajib, dikit2 jalan2 wajib, dikit2 semuanya uang (sorry buat yang tersinggung, kalau kalian tidak melakukannya kalian pasti tidak akan tersinggung; nah kalau tersinggung memang kuch kuch hota hai deh).

Jangan cemas anak2 kita itu kelak tidak jadi orang karena tidak bisa baca tulis usia 4 tahun. Ketahuilah, orang2 sukses di dunia ini bahkan drop out sekolah formal. 'Pendidikan' itu berbeda dengan 'sekolah'. Pendidikan adalah pendidikan. Pasti pernah menonton film Three Idiots kan? Semua orang terharu nontonnya, pengin jadi Rancho, tapi lupa, saat di dunia nyata, kita ini hanya Silencer yang sibukkkkkkk dengan ukuran material, lantas mudah cemburu serta tidak bahagia ternyata.

Saya menulis buat yang mau mendengarkan saja.
 
By : Tere Liye

Gambar : http://imanulhaq2003.wordpress.com

Senin, 21 Oktober 2013

Asal Mula Sungai Ombilin dan Danau Singkarak

Pulau Sumatra, Indonesia. Danau yang berada di ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut ini terletak di dua kabupaten di Provinsi Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Menurut cerita, danau yang juga merupakan hulu Sungai Batang Ombilin ini dahulu memang merupakan lautan luas. Namun karena terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, air laut tersebut menyusut. Peristiwa Apakah yang menyebabkan air laut tersebut menyusut, sehingga lautan itu berubah menjadi danau? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Mula Sungai Ombilin dan Danau Singkarak berikut ini.

* * *

Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sumatra Barat, hiduplah keluarga Pak Buyung. Ia tinggal di sebuah gubuk di pinggir laut bersama istri dan seorang anaknya yang masih kecil bernama Indra. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Pak Buyung bersama istrinya mengumpulkan hasil-hasil hutan dan menangkap ikan di laut. Setiap pagi mereka pergi ke hutan di Bukit Junjung Sirih untuk mencari manau, rotan, dan damar untuk dijual ke pasar. Jika musim ikan tiba, mereka pergi ke laut menangkap ikan dengan menggunakan pancing, bubu ataupun jala.

Ketika sudah berumur sepuluh tahun, Indra sering membantu kedua orangtuanya ke hutan maupun ke laut. Betapa senang hati Pak Buyung dan istrinya mempunyai anak yang rajin seperti Indra. Namun, ada satu hal yang membuat mereka risau, karena si Indra memiliki suatu keanehan, yaitu selera makannya amatlah berlebihan. Dalam sekali makan, ia dapat menghabiskan nasi setengah bakul dengan lauk beberapa piring.

Pada suatu ketika, musim paceklik tiba. Baik hasil hutan maupun hasil laut sangat sulit diperoleh. Untuk itu, keluarga Pak Buyung harus berhemat terutama menahan selera makan. Mereka harus makan apa adanya. Jika tidak ada nasi, mereka makan ubi atau pun keladi (talas). Cukup lama musim paceklik berlangsung, sehingga mereka semakin kesulitan mendapatkan makanan. Hal itu rupanya membuat mereka lebih peduli pada diri sendiri daripada terhadap anaknya. Kesulitan mendapatkan makanan itu juga membuat mereka hampir berputus asa. Mereka sering bermalas-malasan pergi mencari rotan ke hutan dan mencari ikan ke laut.

Sudah beberapa hari keluarga Pak Buyung hanya makan ubi bakar. Tentu hal itu tidak mengenyangkan perut si Indra. Suatu hari, Indra menangis minta makanan kepada kedua orangtuanya.

“Ayah, carikan saya makanan! Saya sangat lapar,” keluh Indra.

“Hei, anak malas! Kalau kamu lapar carilah sendiri makanan ke hutan atau ke laut sana!” seru ayahnya dengan nada kesal.

“Pak! Bukankah anak kita masih kecil? Tentu dia belum bisa mencari makanan sendiri,` sahut sang Ibu.

“Iya, dia memang masih anak-anak. Tapi, dia yang paling banyak makannya,” bantah sang suami.

Mendengar bantahan suaminya itu, sang Istri pun diam. Ia kemudian membujuk Indra agar berangkat sendiri ke Bukit Junjung Sirih untuk mencari hasil-hasil hutan di Bukit. Indra pun menuruti nasehat ibunya. Sebelum berangkat ke hutan, Indra terlebih dahulu memberi makan seekor ayam piaraannya yang bernama Taduang. Si Taduang adalah seekor ayam yang pandai. Setiap kali tuannya (si Indra) pulang dari hutan, ia selalu berkokok menyambut kedatangan tuannya.

Menjelang siang, Indra pulang dari hutan tanpa membawa hasil. Keesokan harinya, ayahnya memerintahkannya pergi ke laut untuk memancing ikan. Saat Indra pergi ke laut, ayah dan ibunya hanya tidur-tiduran di gubuk. Tampaknya, mereka benar-benar sudah putus asa menghadapi kesulitan hidup. Keadaan demikian berlangsung selama sebulan, sehingga Indra merasa tubuhnya sangat lelah dan berniat untuk beristirahat beberapa hari.

Pada suatu hari, sepulang dari laut mencari ikan, Indra berkata kepada ayahnya:

“Ayah! Badanku terasa sangat letih. Bolehkah saya beristirahat untuk beberapa hari?” pinta Indra.

“Apa katamu? Dasar anak malas! Kamu tidak boleh beristirahat. Besok kamu harus tetap kembali ke laut mencari ikan,” ujar sang Ayah.

Oleh karena tidak ingin membatah perintah ayahnya, keesokan harinya Indra pergi ke laut mencari ikan. Ketika Indra berangkat ke laut, secara diam-diam ibunya juga berangkat ke laut. Tapi, ia menuju ke sebuah tanjung, agak jauh dari tempat Indra mencari ikan. Sementara ayahnya pergi ke hutan.

Menjelang siang, Pak Buyung kembali dari hutan dengan membawa seikat ijuk. Sesampainya di rumah, ia melihat istrinya sedang membersihkan pensi (sejenis kerang berukuran kecil).

“Sedang apa, Bu?” tanya Pak Buyung kepada istrinya.

“Sedang membersihkan pensi, Pak! Tadi ketika hendak mencari ikan di laut, aku melihat banyak warga dari kampung tetangga sedang mencari pensi. Akhirnya aku pun ikut mencari pensi bersama mereka,” jawab istrinya.

“Bagaimana cara memasaknya? Bukankah Ibu belum pernah memasak pensi sebelumnya? ” tanya Pak Buyung.

“Tenang, Pak! Kata seorang warga dari kampung tetangga, daging pensi enak jika dimasak pangek[1],” jelas istrinya.

“Wah, kalau begitu, kita makan enak siang ini,” ucap Pak Buyung sambil mengusap-usap perutnya yang sudah keroncongan.

Setelah membersihkan pensi itu, sang Istri pun segera membuatkan bumbu dan memasaknya. Tak lama kemudian, aroma masakan pangek pun tercium oleh Pak Buyung.

“Wah, harum sekali aromanya. Istriku memang pintar memasak,” puji Pak Buyung seraya mendekati istrinya yang sedang masak di dapur.

“Bu, apakah pangek ini cukup kita makan bertiga?” tanya Pak Buyung.

“Tentu saja cukup,” jawab istrinya.

“Apakah Ibu sudah lupa kalau si Indra makannya banyak? Pangek ini pasti tidak cukup dia makan sendiri,” kata Pak Buyung.

`Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan, Pak?” tanya istrinya.

“Bagaimana kalau kita makan diam-diam, selagi si Indra masih berada di laut,” saran Pak Buyung.

“Tapi, sebentar lagi dia pulang,” kata istrinya.

“Kalau dia pulang, pasti akan ketahuan.,” ucap Pak Buyung.

“Bagaimana Bapak bisa mengetahuinya!” tanya istrinya.

“Jika si Taduang berkokok, berarti si Indra telah pulang,” jawab Pak Buyung.

Sang Istri pun mengangguk-angguk mendengar jawaban suaminya. Keduanya pun menyantap pangek itu dengan lahapnya. Namun, baru makan beberapa suap, tiba-tiba ayam peliharaan Indra berkokok. Mendengar kokok ayam itu, kedua suami-istri itu segera mencuci tangan, lalu membereskan makanan dan menyembunyikannya di bawah tempat tidur. Ketika Indra masuk ke gubuk, ia melihat kedua orangtuanya sedang duduk-duduk bersantai. Kedua orangtuanya terlihat tenang, seakan-akan tidak ada sesuatu yang terjadi.

“Hei, Indra! Mana ikan yang kamu peroleh?” tanya ayahnya.

“Maaf, Ayah! Hari ini aku tidak memperoleh ikan?” jawab Indra dengan wajah kusut.

“Kenapa kamu pulang kalau belum memperoleh ikan?” tanya ayahnya.

“Maaf, Ayah! Saya sangat letih dan lapar,” jawab Indra.

“Hei, apa yang bisa kamu makan kalau tidak memperoleh ikan?” sang Ayah kembali bertanya.

“Saya sudah berusaha, Ayah. Tapi belum berhasil,” jawab Indra.

“Ayah, Ibu! Adakah sesuatu yang bisa saya makan. Sekedar pengganjal perut,” pinta Indra kepada kedua orangtuanya.

“Tidak! Hari ini tidak ada makanan untuk anak pemalas,” kata ayahnya.

“Tapi, Ayah! Saya lapar sekali,” keluh Indra sambil memegang perutnya.

“Baiklah! Kamu boleh makan, tapi kamu harus mencuci ijuk ini sampai bersih,” sahut ibunya sambil menyerahkan ijuk yang tadi dibawa suaminya dari hutan.

Indra pun segera pergi ke laut mencuci ijuk itu karena ingin mendapatkan makanan dari kedua orangtuanya. Ketika Indra berangkat ke laut, kedua orangtuanya kembali melanjutkan acara makan mereka.

“Wah, meskipun baru kali ini Ibu memasak pangek pensi, tapi rasanya lezat sekali,” sanjung Pak Buyung kepada istrinya.

Sang Istri tersenyum mendengar sanjungan suaminya. Kemudian sepasang suami istri itu makan pangek dengan lahapnya. Mereka baru berhenti makan setelah perut mereka benar-benar sudah penuh. Selesai makan, mereka kembali menyembunyikan makanan yang masih tersisa di bawah tempat tidur. Tidak beberapa lama kemudian, si Taduang terdengar berkokok, pertanda tuannya telah kembali dari laut. Ketika masuk ke dalam gubuk, Indra melihat kedua orangtuanya masih sedang duduk bersantai.

“Bagaimana? Apakah ijuk itu sudah bersih kamu cuci?” tanya ibunya.

“Sudah, Bu,” jawab Indra sambil meletakkan ijuk itu di depan ibunya.

“Hah! Kenapa masih hitam begini? Kamu harus mencucinya hingga berwarna putih,” ujar ibunya.

“Tapi, Bu! Aku sudah berusaha mencucinya berkali-kali, bahkan aku menggosoknya dengan campuran pasir, tapi masih tetap berwarna hitam,” sanggah Indra.

“Ah, alasan saja! Cuci lagi ijuk itu ke laut!” seru ayahnya.

Dengan langkah sempoyongan, Indra pun kembali ke laut. Sesampainya di laut, ia terus berusaha mencuci dan menggosok ijuk itu hingga berkali-kali, tetapi tetap saja berwarna hitam. Rupanya Indra yang masih anak-anak tidak mengetahui jika ijuk itu memang pada dasarnya berwarna hitam. Meskipun ijuk itu berkali-kali dicuci dan digosok, tentu tidak akan pernah berwarna putih.

Menjelang senja, Indra kembali ke gubuknya. Ketika masuk ke ruang tengah gubuknya, ia tidak lagi melihat kedua orangtuanya duduk-duduk. Dengan pelan-pelan, ia melangkah menuju ke ruang dapur. Betapa terkejutnya ia ketika melihat kedua orangtuanya sedang tertidur pulas di ruang dapur. Di sekeliling mereka berserakan piring makan, bakul nasi, dan panci pangek pensi yang telah kosong. Hanya kuah dengan beberapa cuil daging pensi yang tersisa.

Alangkah sedihnya hati Indra menyaksikan semua itu. Kini ia menyadari bahwa kedua orangtuanya telah menipu dan membohonginya. Namun, sebagai anak yang berbakti, dia tidak ingin marah kepada mereka yang telah melahirkannya. Ia pun berjalan keluar dari gubuknya sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya. Saat berada di luar gubuk, ia langsung menangkap ayam kesayangannya, si Taduang. Kemudian ia duduk di atas batu di samping gubuknya sambil mengusab-usap bulu si Taduang.

“Taduang! Rupanya Ayah dan Ibuku telah menipuku. Untuk apalagi aku tinggal bersama mereka di sini, kalau mereka sudah tidak menyayangiku lagi,” kata Indra kepada ayamnya.

Mendengar pernyataan Indra, ayam itu pun berkokok berkali-kali, pertanda bahwa ia mengerti perasaan tuannya. Si Taduang kemudian mengepak-ngepakkan sayapnya. Indra pun mengerti bahwa ayam kesayangannya itu akan mengajaknya pergi meninggalkan kampung itu. Dengan cepat, Indra pun segera berpegangan pada kaki si Taduang. Beberapa saat kemudian, si Taduang terbang ke udara, sementara Indra tetap berpegangan pada kakinya. Saat tubuh Indra terangkat, batu tempat Indra duduk itu juga ikut terangkat. Anehnya, semakin tinggi mereka terbang, batu itu semakin membesar. Akhirnya, si Taduang pun sudah tidak kuat lagi membawa terbang si Indra bersama batu besar itu. Melihat hal itu, Indra pun segera menyentakkan kakinya, sehingga batu besar itu melesat menuju ke bumi dan menghantam salah satu bukit yang ada di sekitar lautan. Hantaman batu itu membentuk sebuah lubang memanjang. Dengan cepat, air laut pun mengalir ke arah lubang itu dan menembus bukit, sehingga membentuk aliran sungai.

Konon, itulah yang menjadi asal mula Sungai Batang Ombilin, yang bermuara ke daerah Riau. Semakin lama air laut itu semakin menyusut, sehingga lautan itu berubah menjadi Danau Singkarak yang hingga kini menjadi kebanggaan masyarakat Solok. Sementara Indra yang diterbangkan oleh ayam kesayangannya, si Taduang, hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
* * *


Danau Singkarak dan Sungai Ombilin

Demikian cerita Asal Mula Sungai Ombilin dan Danau Singkarak dari daerah Sumatra Barat, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah akibat buruk dari sifat suka mementingkan diri sendiri. Sifat ini tercermin pada sikap dan perilaku Pak Bujang bersama istrinya yang lebih mementingkan diri mereka sendiri dan melalaikan anak mereka yang sedang kelaparan. Akibatnya, mereka pun ditinggal pergi oleh anaknya. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:

kerja beramai,

makan sendiri




Ivan Adilla. Cerita Rakyat dari Solok (Sumatra Barat). Jakarta: Grasindo. 2005.
Gambar : www.universalindonesia.com