Pernah suatu kali saya mendengarkan obrolan orang disebuah forum
yang. Disana mereka membicarakan tentang banyak hal, dan salah
satunya adalah tentang pendidikan beserta
indikator-indikatornya. Disana dibicarakan adanya orgen-orgen yang
berkegiatan sampai tengah malam, dengan biduanita-biduanita yang
berpakaian minim serta gerakan-gerakan tubuh yang tidak pantas di
depan umum dan mereka sepakat bahwasanya hal tersebut adalah tidak
baik dan sesuatu yang tidak dibenarkan.
Dalam forum tersebut muncul ide utk menertibkan hal tersebut diatas
adalah dengan cara membuat aturan ditingkat daerah yang akan
membatasi kegiatan tersebut dan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan masyarakat. Aturan
ini harus dibuat disemua tingkatan pemerintahan, mulai dari
pemerintahan terendah sampai tertinggi, mulai dari
Peraturan perundang-undangan terendah sampai peraturan
perundang-undangan yang tertinggi.
Coba kita bertanya, kenapa hal-hal yang seperti demikian dapat
terjadi dengan sangat mudah?
Pasti akan ada yang menjawab, karena tidak ada aturan tertulis
tentang hal tersebut atau karena tidak ada orang yang mengawasi dan
melarang akan hal tersebut, atau mungkin itu bentuk ekspresi
kebebasan mereka dan lain sebagainya.
Jawaban-jawaban tersebut mungkin saja benar, tapi apakah ada yang
menjamin kalaupun ada aturan-aturan yang membatasi hal tersebut, ada
orang yang mengawasi dan melarang hal-hal tersebut akan menjamin
hal-hal tersebut akan dapat dikurangi bahkan tidak akan terjadi lagi.
Tentu saja tidak ada jaminan untuk hal itu. Kalau pun bisa dikurangi
atau ditiadakan. Hilangnya untuk sementara saja, lalu tidak lama
kemudian akan muncul lagi hal-hal itu.
Pendidikan.
Merupakan sebuah proses pembentukan karakter,
disana terjadi proses lebih dari sekedar transfer ilmu, namun disana
juga terjadi proses transfer nilai. Seberapa besar nilai dan seberapa
jauh nilai-nilai tersebut bisa diterapkan yang menjadi ukuran sebuah
pendidikan dikatakan berhasil atau tidak. Hasil dari pendidikan ini
tentu saja adalah AKHLAK dan nantinya akan menjadi budaya, adab,
etika, norma.
Akhlak atau saat ini lebih dikenak dengan sebutan
Karakter dapat diartikan sebagai budi pekerti, atau kelakuan. Akhlak
dapat dijelaskan adalah berupa sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
atau pertimbangan. Jadi Akhlak ini mucul secara spontanitas, tidak
direncana, natural, murni tanpa ada rekayasa.
Saya pernah mendengar sebuah kutipan yang
disampaikan oleh seorang teman. Dia bilang di Australia, seorang
kepala sekolah pernah berkata bahwa “Kami tidak bangga anak-anak
kami juara olimpiade Sains, kami tidak bangga jika anak-anak kami
juara olimpiade Matematika, tapi kami bangga jika anak-anak kami
mampu antri dengan tertib”.
Pendidikan di sekolah saat ini, banyak terjadi
hanya transfer ilmu saja. Jarang sekali saat ini pendidikan di
sekolah selain terjadinya transfer ilmu juga terjadi transfer nilai.
Tidak sedikit guru hanya menyampaikan materi pelajaran saja. Tidak
sedikit guru yang hanya masuk, lalu catat, menjelaskan materi
kemudian latihan soal lalu keluar lagi.
Jika seperti itu proses pendidikan yang terjadi,
dimana sesuatu yang disebut nilai itu bisa disampaikan kepada para
murid. Mengingat pertemuan antara guru dan murid hanya terjadi
seperti itu saja.
Dari kutipan diatas, disana bisa kita lihat
perbedaan antara transfer ilmu dan transfer nilai. Jika hanya
transfer ilmu saja yang terjadi, mungkin saja seorang atau bahkan
lebih murid bisa menjadi juara pada olimpiade Sains, Fisika, Kimia
dan lain sebagainya. Tapi itu tidak menjamin kalau mereka akan bisa
tertib dalam melakukan sesuatu karena tidak ada nilai-nilai tersebut
dalam dirinya.
Berbeda jika yang terjadi adalah transfer nilai.
Walaupun sedikit ilmu yang diperoleh oleh murid, walaupun sedikit
materi pelajaran yang mereka dapatkan. Tapi karena nilai-nilai
kehidupan tersebut telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan
mudah dalam mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.
Lalu kita lihat dan bandingkan fenomena yang
terjadi saat ini, bagaimana pendidikan dini berjalan dan bagaimana
pula hasilnya. Seperti yang telah disampaikan diatas tadi.
Masalah-masalah yang disebutkan dalam forum tersebut terjadi karena
kurangnya pemahaman nilai dalam diri kita, apalagi harus menerapkan
nilai-nilai tersebut.
Untuk itu, marilah kita mulai dari sekarang, mulai
dari diri sendiri dan mulai dari yang terkecil kita ajarkan dan
tranferkan nilai-nilai luhur yang akan membawa peradaban manusia yang
baik dan luhur.
Pada dasarnya setiap kita adalah guru, dan semua
tempat di bumi ini adalah sekolah. Jadi setiap kita mempunyai
kewajiban dalam melakukan transfer nilai. Dan cara paling baik dan
efektif dalam melakukan hal ini adalah menjadi contoh dalam
menerapkan nilai-nilai luhur tersebut.
Gambar : ranz92.student.umm.ac.id